Aliansi Riset Kebijakan (ARK) Indonesia membutuhkan sebuah pusat data yang terkoneksi dan terintegrasi sehingga seluruh mitra dapat memanfaatkannya sebagai sumber data rujukan, bahan melakukan analisis bagi produksi pengetahuan, maupun sebagai arsip digital bersama. Untuk itu dibutuhkan sebuah platform data base online berbasis web agar pusat data ARK Indonesia dapat diakses secara luas dan mudah oleh publik.
Saat ini sedang dibangun sebuah pusat data ARK Indonesia. Pusat data ini akan memiliki dua fitur utama yaitu, pertama, Database, yang merupakan data time series tertentu baik kuantitatif ataupun kualitatif berbasis spasial Indonesia, mulai dari provinsi hingga tingkat kabupaten/kota ataupun desa. Data base ini diharapkan akan memungkinkan penggunanya secara interaktif menampilkan data dan melakukan analisis sesuai kebutuhan, baik dalam tampilan peta, grafik, atau tabel. (2) Arsip digital, yang mendokumentasikan berbagai hasil kajian atau riset berupa artikel, laporan riset, policy brief, lembar fakta, dan lain-lain. Berbeda dengan data base yang menampilkan data mentah (raw data), maka arsip digital akan berbentuk hasil informasi maupun kajian yang telah terpublikasi oleh mitra aliansi. Pusat data ARK Indonesia saat ini siap untuk digunakan dan akan menjadi rumah bagi beragam database yang dimiliki mitra ARK, melalui prinsip konektivitas dan integrasi.
Untuk memperkenalkan pusat data ini, maka Cakra Wikara Indonesia (CWI) mengadakan workshop Pengenalan Pusat Data Aliansi Riset Kebijakan bagi mitra ARK yang berdomisili di Yogyakarta dan Jakarta sekitarnya.

Berdasarkan uraian di atas, tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk mempresentasikan dan memperkenalkan pusat data ARK kepada mitra ARK, melakukan tutorial cara penggunaan aplikasi database ARK bersama dengan para mitra ARK, dan mendiskusikan draft standard operating procedure (SOP) database ARK dalam rangka pengelolaan aplikasi database ARK bersama dengan para mitra ARK.
Workshop diselenggarakan di 2 tempat. Workshop pertama diadakan di Yogyakarta pada 24 Januari 2018 dan dihadiri oleh 3 lembaga mitra Aliansi Riset Kebijakan Indonesia, antara lain PKMK UGM, Survey Meter, dan IRE. Workshop kedua diadakan di Jakarta pada 30 Januari 2018 dan dihadiri oleh 11 mitra ARK yang berdomisili di Jakarta dan Bandung, antara lain, Article 33, Pusad Paramadina, PPIM UIN Jakarta, FITRA, ELSAM, PSHK, CSIS, PPH Unika Atmajaya, AKATIGA, KPPOD dan SMERU.

Hasil dari kedua workshop yang diadakan ini adalah mitra ARK telah mengenali dan mampu menggunakan Aplikasi Database ARK untuk kemudian dapat disosialisasikan ke lembaga masing-masing, serta tersusunnya poin-poin penting berupa masukan dan saran perbaikan yang akan diatur dalam SOP pengelolaan aplikasi.